Rabu, 04 Juli 2012

"Emily" gajeeee

Secuil cerita!!
Alur tak jelas, tapi ini bagian dari pembelajaran.,.
Hehehe
Selamat membaca ajja!!! J



Pagi itu Emily berlomba dengan Mentari, tergesa-gesa perempuan berkulit sawo matang ini menuju sekolah baru nya, dia kesiangan padahal hari ini adalah hari pertamanya mengikuti MOSBA di sebuah SMA yang jaraknya lumayan jauh dari kompleks tempat tinggalnya,.
Sebagai seorang siswa baru ia tidak boleh terlambat, dampaknya kalau dia terlambat ia akan kena “damprat’ dari kakak-kakak seniornya.
Seteluh menempuh perjalanan sekitar 15 menit, akhirnya Emily sampai juga disekolah barunya itu.
Tegang! Melihat beberapa kakak senornya berdiri tepat didepan pintu gerbang sekolah.
“Oh my God! Telaaat”  gumamnyaa..
Cepat ia masuk, tiba-tiba salah seorang kak senior yang badannya tinggi, tak dikenalnya, berdiri tepat didepannya menghalangi Emily yang hendak berlari menuju ruangan MOS nya.
“mau kemana dek?” kakak itu bersuara,,
“Ke kelas kak” jawab Emiliy enteng..
“Kamu tau kan kalau kamu telat?” sambung kak itu..
Emily mengangguk perlahan, jantungnya tegang, otaknya serasa berputar, secepatnya ia hendak kabur dari tempat itu.
“sekarang kamu jalan jongkok dari sisni sampai ujung sana, dan langsung menuju ruangan mu” unjuk kakak itu..
Secepatnya Emily mengambil posisi jongkok dengan sedikit dongkol dalam hati dan juga secuil rasa senangnya karena masih diberi kesempatan masuk ruangan Emily melaksanakan perintah kakak itu. kira-kira beberapa langkah ia jalan jongkok, samapai juga Emily diujung jalan Finish yang ditunjuk kakak tadi.
Dengan nafas terengah-engah, Emily segera bangkit dan berlari menuju ruangan MOSnya, Ruangan nomor III, ruangan ini berada ditengah-tengah dari lima ruangan yang berderet mengahadap ketimur.
Didalam ruangan tampak calon teman-teman baru Emily  sudah menempati bangku masing-masing. Emily mengarahkan pandangannya kesegala sudut ruangan kelas, tiba-tiba pandangannya berhenti pada sesosok gadis yang sedang menunduk memandangi catatan yang tak terdeteksi apa isinya.
Emily tahu gadis itu adalah Nadira, teman sekelasnya ketika masih SMP, ya,, ternyata tepaat!!! Disamping gadis itu Nampak bangku yang belum terisi, secepatnya Emily menghampiri gadis itu. nadira keliahatan kaget, bagaimana tidak ia sangat senang bisa satu ruangan MOS denagan sahabat sekelasnya dulu jadi ia tidak perlu terlalu sulit untuk beradaptasi dengan lingkungan barunya karena memang ketika SMP dua gadis ini sudah bersahabat dekat.
Begitupun juga dengan Emily, ia tidak perlu repot berpikir bagaimana cara memulai pembicaraan dengan teman baru, bagaiaman cara berkenalan dengannya dan hal-hal lain yang sejak beberapa hari mengelilingi otak Emily.
Pagi ini, Emily mungkin sedikit Apes karena telat, tapi selebihnya ia bisa dibilang  beruntung, sebangku dengan sahabat and kebetulan saat Emily masuk ruangan kakak seniornya yang piket diruanagan itu belum ada yang Nampak, yaaa… setidknya ia gak menyaksikan taring-taring kakak seniornya pagi itu. hahaha.. dasssar! Emily….

Seminggu menjalani MOSBA dengan jutaan bumbu usil dari senior, melewati pretest & Posttest, waktunya pengumuman,.
Emily dan teman-temannya terlihat harap-harap cemas menanti pengumuman tersebut. Yaaaa…. Penentu, berapa nilai hasil MOS mereka dan kelas apayang akan mereka tempati nanti. Karena untuk tahun ajaran baru ini aka nada dua kelas berbeda yaitu bagi siswa dengan nilai bagus maka akan menempati kelas “Unggulan” dan bagi siswa yang nilainya standar akan menempati Kelas “Regular”.
Para siswa baru dikumpulkan dilapangan sekolah, Nampak kecemasan dari raut wajah anak-anak itu, termasuk Emily. Perasaan mereka bercampur aduk, terlebih lagi yang menyaksikan pengumuman tersebut tidak hanya para siswa baru itu sendiri tetapi juga kakak kelas mereka, kelas XI dan kelas XII.
Satu persatu bapak wakil Kepala sekolah bidang Akademik membacakan nama-nama siswa yang meraih 10 besar terbaik MOS, mulai dari urutan yang ke-10 dan seterusnya keatas. Nampak  keceriaan dari wajah anak-anak itu,,, bahkan ada yang sampai lompat kegirangan, karena dapat dipastikan siswa-siswa dengan nilai terbaik akan menempati kelas “Unggulan”.
“waaah….aku gimana yaa..dduuuuhhh…” seloroh Emily dalam hati…  rasa deg-degan semakin menggerogoti pikirannya, keringat dingin tak terasa timbul dari pori-pori jemarinya. Takut bercampur malu. Bagaimana tidak, Emily sudah berjanji pada orangtuanya bahwa ia pasti masuk kelas Unggulan itu.
“kalau tidaaak___waaaa,,kecewa sekali, padahal sudah janji sama Mom ‘n Pap” pikirnya….

Satu persatu nama-nama siswa yang masuk 10 besar tersebut disebut, hingga urutan ke-3, belum juga terdengar nama Emily. Emily semakin takut, akankah ia tidak bisa mewujudkan harapan kedua orangtuanya?
“bodoh..bodoooh…bodoh…” Emily mulai memaki dirinya sendiri….

“Masuk sebagai peringkat ke-2 terbaik yaitu M.Dafa Nuswantoro” terdengar suara bapak wakil kepala sekolah yang masih membaca nama-nama siswa tersebut.  Dan hingga urutan kedua disebutkan, nama Emily sama sekali tak terdengar.
Emily diam, raut wajahnya sedikit menampakkan kekecewaan, , ,
“gak ada lagi harapan” pikirnya…
Tiba-tiba saat Emily hendak berbalik badan untuk meninggalkan lapangan, terdengar bapak wakil kepala sekolah menyebut namanya “Emilya Zahra Nurani F. “.
Antara percaya dan tidak, Emily segera maju kedepan untuk mengambil piagam penghargaan. Bahagia bercampur haru tampak jelas dari sepasang binar matanya. Tak percaya!!

Berawal dari situ, semakin termotivasi Emily untuk ikut seleksi penyaringan kelas Unggulan, berbagai persyaratan yang ditetapkan Emily penuhi, berkas-berkas yang diperlukan ia lengkapi.
Tidak sedikit teman-temannya yang mengikuti seleksi tersebut, ada yang sudah ia kenal dekat, bahkan sampai yang sama sekali belum pernah dikenal nya.

Yuuuuukkkk… Sekolah. .  J

Senyum mengembang dari bibir manis Emily, ya hari ini ia akan memasuki kelas barunya, bertemu teman baru, guru-guru baru dan pelajaran-pelajaran baru tentunya..
Hari pertama berjalan datar, masuk kelas, perknalan,, selesai!!
Semua masiih sangat kaku, walaupun tidak sedikit orang-orang dalam kelas tersebut adalah sahabat SMP nya.
Tapi begitulah Emily, selalu kikuk dengan suasana baru!!!

Entah terhitung berapa minggu Emily sudah mulai bisa beradaptasi dengan lingkungan barunya, bercanda serta berbagi cerita dengan sahabat-sahabat barunya.
“Ternyata indaah___”
Kebersamaan yang lahir, menjadikan mereka saling memahami terhadap pribadi dari masing-masing temannya.
Emily mulai paham indahnya sebuah perbedaan yang mereka coba satukan dalam ikatan persahabatan.


Kebersamaan yang indah dan begitu hangat telah Emily reguk saat ini, sampai-sampai ia dan sekelompok sahabatnya tidak sadar bahwa mereka telah mebuat suatu ikatan, kalau anak remaja bilang, semacam “genk” gitu..
Dan Emily sendiri hingga saat ini ia tak tahu kapan ini berawal namun itu tidak penting, yang terpenting jangan sampai ikatan ini berakhir.

Hari-hari yang Emily lalui bersama sahabatnya sangat-sangat indah, bahkan jauh lebih indah dari yang pernah ia bayangkan. Sahabatnya bisa menjadi tempat ia bercerita, bisa menjadi sosok kakak, orang tua, dan juga pelindung Emily. Sampai-sampai tak jarang banyak anak-anak yang iri melihat kekompakkan Emily dan sahabatnya.
Itulahh kelebihan mereka…membuat orang iri.. :D

Klooop…Klooooop

Kekompakan segerombolan gadis yang bersatu dalam satu Genk yang mereka beri nama D’Ibliz sudah sangat tersohor disekolahnya, lebih-lebih dikelas mereka sendiri.. hahahh.. dasar,,,
Jelas tersohorlah, orang mereka ini yang bikin kelas Ramee teruuss…
Kalau iklan “gak ada lho gak rame”, tapi yang satu ini “gak ada D’ibliz kelas gak rame”… :D * PedePede..
Namun kekompakan ini tetap saja dibumbui ce-cok dikit,,heheh
Tapi yang namanya sudah sahabatan, mau bagaimanapun juga tetap Kloop lagiii…

Namun terkadang Kekompakan ini juga tak jarang menimbulkan “keanehan”…
Hahahahhaha
 Ada yang kompak s*** sama s*** c****.. ahahh :D
Tapi hal itu gak berpengaruh bagi persahabatan mereka, bahkan dengan begitu mereka bisa saling sharing, berbagi pengalaman dan blaaa…blaa…blaaa… :D

Tahun kedua Emily lewati dengan sangat indah, walau diwarnai rintik-rintik duka, tapi tak begitu berarti…
Keindahan sudah lebih dominan merasuk tak tersaingi oleh duka,,
Cukup indah bagi Emily memiliki sahabat-sahabat seperti mereka.

Tahuuun ke-3……. Gowes  ^_^

Tahun terakhir di SMA sepertinya akan menjadi tahun yang paling menyibukkan bagi Emily dan kawan-kawannya. Tepat!! Persiapan UAN….

Hingga akhirnya waktu 3 tahun tak terasa bagi mereka, waktu berjalan begitu cepat bagi mereka yang sedang mereguk indahnya kebersamaan. Cita-cita yang memaksa mereka untuk berpisah, namun bukan berarti mereka berpisah lantas juga mengakhiri jalinan syang mereka. NO..No..No…!!!
Berkat perjuangan dan doa, Emily meraih peringkat kelima UAN+UAS. Cukup memuaskan.
Dan kini Emily dan sahabatnya terpisah oleh cita-cita masing-masing, namun hingga saat ini juga persahabatan itu tetap terpaut.

Semoga Bertahan, , , !!!
cukup ada kata mantan Pacar, jangan pernah ada kata “MANTAN SAHABAT”




Tidak ada komentar:

Posting Komentar